Rumah Lontiok di Ngarai Sianok Bukittinggi Dijual, Bahan Kayu Sejak Tahun 1870 Silam
KANALSUMATERA.com - Bukittinggi - Pandemi Covid-19 merusak ekonomi global, terutama para pengusaha lokal yang bergerak di sektor pariwisata. Seperti yang terjadi di Bukittinggi saat ini.
Seperti salah seorang pengusaha wisata alam dan budaya di Ngarai Sianok Bukittinggi, hendak menjual saah satu ikon rumah adat yang berasal dari Kampar Riau, yaitu Rumah Lontiok yang telah dia kelola beberapa tahun terakhir ini.
Pengelola destinasi tersebut, Ismail sebagaimana dikutip dari Katasumbar.com, mengatakan bahwa pihaknya berencana menjual rumah adat tersebut karena terimbas pandemi.
“Sejak pandemi ini tingkat kunjungan sangat sepi, sehingga kita berencana menjualnya,” ungkap Ismail, Selasa (21/9/2021.)
Ismail mengatakan, ia berencana menjual rumah adat berusia 151 tahun itu untuk menutup biaya operasional Rumah Pohon Inyiak. Dia akan menjual dengan harga 500 juta rupiah, dan berharap ada kolektor maupun pihak lain yang tertarik untuk membeli.
“Hasil penjualan kita peruntukkan untuk mengembangkan kembali objek wisata ini,” katanya.
Bangunan Rumah Lontiok ini masih utuh, kondisinya baik, kayunya juga asli sejak 1870 silam. Bangunan unik berukuran 9 x 6 meter itu merupakan rumah adat Kampar Riau.
Beberapa tahun silam, Ismail tertarik dengan potensi Rumah Lontiok asal Kampar ini. Dia membaca peluang bahwa Bukittinggi adalah destinasi wisata utama dari Provinsi Riau akan mendatangkan wisatawan di Rumah Pohon Inyiak yang dia kelola. Kemudian membeli, dan memindahkan rumah panggung itu ke Ngarai Sianok. ***